Laman

Selasa, 03 Juli 2012

Star N9000 (i9220) PAD Smart Phone Android 4.0 OS






Harga Rp. 2,650,000,-         


Garansi PT. Mega Ilmu 1 tahun
Komp. Batununggal Pasar Modern Blok RB 03 Bandung
contact : Rully
022-7511880
022-87526909, 085794421358


Description:

ModelStar N9000 (i9220) PAD
Band2G: GSM 850/900/1800/1900MHz
3G: WCDMA 2100MHz
Sim CardDual Sim Card Dual Standby
Service ProvideUnlocked
StyleBar
ColorBlack
Shell MaterialPlastic
System
OSAndroid 4.0.3
CPUMTK6575, 1.0GHz
ROM512MB
RAM4GB
Screen
Display Size5.0Inch
TypeTFT, capacitive touch screen
Resolution480 x 800 pixels
Screen Color260K Colors
Support Format
Ringtones TypePolyphonic/MP3
Audio File FormatMP3/WAV/AMR/AWB
Video File Format3GP/MPEG4
Image File FormatJPEG/BMP/GIF/PNG/GIF
E-book FormatTXT/CHM/DOC/HTML
FM RadioYes, can play radio without earphone
Earphone Port3.5mm
Card ExtendSupport TF card up to 16GB extended
Data Transfer & Connectivity
Data transferUSB/Bluetooth
Mobile internetWAP/WIFI
General 
Camera/Picture ResolutionDual Cameras, front camera: 0.3MP, back camera: 8.0MP
with flashlight and auto focus
LanguageEnglish, Arabic, Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Deutsch,
Espanol, French, Italiano, Nederlands, Portuguese, Russian,
Thai, Turkish, Vietnamese, Simplified/ Traditional Chinese
Phonebook500
MessageSMS/MMS
InputHandwrite/Keypad
TVNo
GPSYes, built in, support A-GPS and voice navigation
With EPO assistance to speed up postioning
JAVANo
WIFIYes, 802.11 b/g
BluetoothBluetooth 2.0
Gravity SensorYes
Multi-TouchYes, 5 point touch
Dimensions151 x 83 x 12mm
Net Weight(Including battery)210g
Other Feature3G, GPS, WIFI, Bluetooth, FM radio, Browser, Documents to go,
Ebook, Email, Messaging, VPN Services, advanced task killer,
live wallpapers, calendar,calculator, calibrator,clock, camera,
tethering & portable hotspot, etc
Package
Size169 x 97 x 58mm
Accessories2 x Battery
1 x 3.5mm Earphone
1 x Data Cable
1 x Charger
1 x Screen Protector

1 x Protective Case








Senin, 02 Juli 2012

Software Aplikasi Analisis Penilaian


Software Aplikasi Analisis Penilaian dan Ketuntasan.

Merupakan software aplikasi yang digunakan untuk mengerjakan proses penilaian dan analisis ketuntasan siswa yang kemudian di buat untuk menentukan ketuntasan siswa yang menunjang guru dalam pengisian raport siswa secara praktis dan mudah. 
karena di buat dalam bentuk database yang mudah di operasikan.

Software aplikasi ini dilengkapi dengan fasilitas :
   CD Software Aplikasi KTSP dan Analisis Nilai
1. Standard Kompetensi
2. Kompetensi Dasar
3. Kisi-kisi ulangan
4. Analisis ketuntasan
5. Laporan Penilaian Akhir
6. Remedial
7. Indikator Pencapaian Kompetensi
8. Directori Sekolah
9. Penentuan Kriteria Ketuntasan Umum (KKM)
10. Daftar List siswa
 Pelatihan software KTSP Kodya Bandung
11. Penentuan Grade Nilai Bobot Soal


<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-3682310617455202";
/* n9000 */
google_ad_slot = "7890269913";
google_ad_width = 160;
google_ad_height = 600;
//-->
</script>
<script type="text/javascript"
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script>


Semua bisa anda dapatkan dalam satu Aplikasi, dengan database yang telah tersusun.
* Disediakan pelatihan penggunaan software
* Disediakan Sertifikat dari Direktorat Teknologi Informasi dan    Teknologi UPI

untuk pemesanan Hub:
Rully
085794421358
022-7511880

alamat : PT. Mega Ilmu IT Konsultan
                             Komp. Bahagia Permai 4 no. 19 Bandung.

Jumat, 17 Februari 2012

Keunggulan Software Aplikasi KTSP dan Analisis Penilaian




1. Software Aplikasi KTSP dan RPP :
    Dilengkapi dengan fasilitas :
- Standar Kompetensi
- Kompetensi Dasar
- Materi Pokok Pembelajaran
- Silabus
- Rancangan Perencanaan Pembelajaran(RPP)
- Indikator Pencapaian Kompetensi
- Program Tahunan
- Program Pelaksanaan Pembelajaran
- Kegiatan Pembelajaran
- Pemetaan Standarsd Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

    2. Software Aplikasi Analisis Penilaian
Dilengkapi dengan fasilitas :
- Standar Kompetensi
- Kompetensi Dasar
- Kisi Kisi ulangan
- Analisis Ketuntasan
- Laporan Penilaian Akhir
- Program Remidial
- Indikator Pencapaian Kompetensi
- Directori Sekolah
- Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimum.





Keunggulan Software KTSP :
1. Guru dipermudah dalam pembuatan laporan pendidikan.
2. Penataan file yang lebih praktis sehingga memudahkan guru untuk monitoring dan evaluasi hasil pekerjaannya, karena di simpan dalam satu directori. Sangat berbeda dengan pelaporan KTSP pada uumnya.
3. Adanya Aktivasi khusus untuk masing-masing sekolah. Dalam hal ini untuk menghndari duplikasi dari pihak sekolah lain sekalipun dalam pengerjaannya software ini bisa menduplikasi/mencopy data yang telah dibuat sebelumnya(yang sudah jadi). Namun dalam prosesnya guru akan berupaya membaca dan memahami isi dari inputan pekerjaannya tersebut . Hal ini setara dengan apabila guru menyalin pekerjaannya ke dari Ms Word.
4. Sebagai Bukti fisik otentik untuk keperluan akreditasi, ditambah dengan diberikan sertifikat pelatihan kepada masing - masing Guru pengguna software ini.
5. Memberikan motivasi kepada guru untuk lebih menguasai penggunaan komputer.
6. Software ini memberikan kepastian tentang karakteristik satuan pendidikan, tujuannya yaitu pengembangan kurikulum sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, Kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.


Sesuai dengan Pedoman Pengembangan KTSP:
- Standar isi
- Standar Kompetensi Lulusan
- Panduan dari BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan).




Selasa, 14 Februari 2012

WIRELESS PRESENTATION SYSTEM

Wireless VGA Projector Server adalah alat untuk menampilkan gambar dari komputer  (VGA) ke projector/monitor/HDTV secara wireless (tanpa kabel). Pada alat ini terdapat pula output audio stereo, sehingga audio dari komputer juga dapat di dengarkan secara wireless yang dapat disambungkan ke speaker aktif. Dengan demikian, seluruh komputer yang tersambung ke jaringan intranet yang   berada dalam jaringan alat tersebut (baik yang terkoneksi menggunakan kabel    UTP RJ-45 ataupun wireless WLAN) dapat menampilkan gambar tampilan dari   komputernya ke Projector/Monitor/LCD TV (yang dipasangkan pada alat   Wireless VGA Projector Server tersebut).  Masing-masing komputer di dalam jaringan dapat menampilkan tampilan dari   komputernya ke Projector/Monitor/LCD TV secara bergantian dengan sangat mudah.(cukup dengan menjalankan software kecil dari komputer) 
Alat ini cocok digunakan untuk keperluan presentasi pada saat meeting yang mana terdapat beberapa peserta yang akan menampilkan bahan presentasi-nya yang tersimpan pada laptop masing-masing pada layar projector. Sehingga tidak perlu  repot mengganti colokan VGA pada projector. Bahkan bisa langsung menampilkan di layar projector dari tempat duduk masing-masing hanya dengan sekali klik.
Atau bisa juga untuk sekedar memutar film pada komputer untuk ditampilkan  pada layar proyektor atau LCD TV. tanpa perlu menghubungkan langsung antara komputer dengan layar proyektor / LCD TV dengan kabel VGA.
peluang usaha



DOKUMEN KAMERA

Dokumen kamera (juga dikenal sebagai presenter digital dan visualisasi) adalah alat yang menakjubkan yang memungkinkan Anda untuk menampilkan gambar yang komprehensif, 3-D rendering, foto, dan banyak lagi di berbagai latar belakang,.
kamera dokumen dapat dimanfaatkan di ruangan sekolah untuk menggambarkan tugas penelitian rumit biologis atau di ruang rapat untuk menampilkan konsep barang-barang baru, Tidak ada lagi transparansi, tidak ada sketsa kurang besar ditempel ke dinding.
Sebuah Kamera dokumen memungkinkan Anda menampilkan semua potongan-potongan yang yang kecil ke media persentasi seperti projector.
Dokumen kamera memungkinkan Anda untuk menampilkan dokumen secara real-time. Namun, anda juga dapat menangkap gambar seperti yang bisa dilakukan oleh scanner dan kamera digital dan menyimpannya dalam format JPEG untuk diedit kemudian atau pun langsung di presentasikan ke projector.

e-NOV TABLET PC

E-nov adalah tablet PC yang berfungsi sebagai e-Book Reader. Dengan e-Nov kita bisa leluasa membaca e-book dimanapun dan kapanpun. Selain sebagai e-Book reader, e-Nov juga bisa berfungsi untuk mendengarkan musik, melihat video, mengakses facebook, twitter dan kegiatan surfing di dunia maya.



e-Nov dilengkapi dengan Tampilan yang menarik, dengan layar 5 inch LED,  e-Nov  bisa dibawa-bawa kemanapun. Daya tahan baterai yang cukup lama,  e-Nov  mampu bertahan selama 5 jam bahkan lebih saat digunakan untuk browsing maupun kegiatan lainnya.  e-Nov  sudah dilengkapi dengan buku BSE yang berisikan bahan ajar digital sebagai bahan ajar disekolah, selain itu dilengkapi dengan wifi yang dapat digunakan untuk mendownload bahan ajar dari internet dan kemudian dapat langsung di presentasikan dengan pojektor dengan bantuan wireless projector.





Senin, 13 Februari 2012

Perangkat Pembelajaran Guru ( KTSP dan RPP )

            Di awal tahun 2012 ini PT Mega Ilmu telah melakukan pengembangan dalam menciptakan perangkat software pendukung untuk membantu Guru membuat perencanaan pembelajaran dan kurikulum sekolah. dalam hal ini Guru dapat membuat Silabus serta RPP dengan mudah yang dirancang berdasarkan Standard Kompetisi dan Kompetensi Dasar.

Software KTSP dan RPP telah dilengkapi fasilitas fasilitas untuk pengolahan data  :
* Standard Kompetensi
* Kompetensi Dasar
* Materi Pokok Pembelajaran
* Silabus
* RPP
*Indikator pencapaian Kompetensi
* Program Tahunan
* Program Pelaksanaan Pembelajaran
* Kegiatan Pembelajaran
* Pemetaan standard kompetensi dan Kompetensi Dasar

Software Aplikasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar


Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ).
Konsep Dasar KTSP
Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undagn No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut.
  1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional  pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
  2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
  • KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
  • Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.
  • Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah meiliki keleluasaan dalam megelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Pemberdayaan sekolah dan satauan pendidikan dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di samping menunjukan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntunan masyarakat juga merupakan sarana peningkatan kualitas, efisisen, dan pemerataan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP, sekolah memiliki “full authority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk mengembangkan strategi, menentukan prioritas, megendalikan pemberdayaan berbagai potensi seklah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggung jawabkannya kepada masyarakat dan pemerintah.

Dalam KTSP, pengembangan kurikulm dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Badan ini merupkan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari pejabat daerah setempat, komisi pendidikan pada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), pejabat pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat. Lembaga inilah yang menetapkan kebijakan sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pendidikan yang berlaku. Selanjutnya komite sekolah perlu menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan berbagai implikasinya terhadap program-program kegiatan operasional untuk mencapai tujuan sekolah.

Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
  1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemnadirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
  2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama.
  3. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai.
Memahami tujuan di atas, KTSP dapat dipandang sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan dewasa ini. Oleh Karena itu, KTSP perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikan, terutama berkaitan dengan tujuh hal sebagi berikut.
  1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya.
  2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
  3. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.
  4. Keterlibatan semua warga seklah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efesien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat sekitar.
  5. Sekolah daapt bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dam masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimalkam mungkin unutk melaksanakna dan mencapai sasaran KTSP.
  6. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat.
  7. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasikannya dalam KTSP.
Landasan KTSP
  1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
  2. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
  3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
  4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
  5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006
Ciri-ciri KTSP
  1. KTSP memberi kebebasan kepada tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah.
  2. Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
  3. Guru harus mandiri dan kreatif.
  4. Guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran.


Jumat, 03 Februari 2012

Mega Ilmu IT Solution

Tim Mega Ilmu adalah sebuah tim kecil dengan semangat BESAR untuk membantu masalah IT anda, fleksibel dan powerfull yang menambah nilai bagi bisnis Anda. Kami juga lurus ke depan, kita benci membuang-buang waktu Anda dengan berbicara terlalu banyak tentang kita. Kami percaya bahwa untuk menjadi partner yang baik Anda, kami harus berbicara lebih sedikit dan mendengar lebih banyak.

Mengapa mempercayakan permasalahan IT Anda di Megailmu ? Pertimbangkan ini :
1. Kami menciptakan standar internasional IT dengan harga terjangkau. Kami mengefisiensi anggaran tetapi tetap menjaga mutu.
2. Kami memiliki tim untuk setiap proyek. Kami percaya dua gagasan yang lebih baik dari satu.
3. Kita memilih proyek-proyek kami dengan hati-hati. Kami tidak akan menerima satu proyek untuk mengabaikan yang lain.


Ruko Batununggal, Pasar Modern
Bandung, Jabar  | Phone/Fax: 022-87526909
www.megailmu.com
www.store.megailmu.com

Kelemahan KTSP

Kelemahan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia di samping memiliki kelebihan-kelebihan juga memiliki kelemahan-kelamahannya. Sebagai konsekuansi logis dari penerapan KTSP ini setidak-tidaknya menurut penulis terdapat beberapa kelemahan-kelamahan dalam KTSP maupun penerapannya, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
Pola penerapan KTSP atau kurikulum 2006 terbentur pada masih minimnya kualitas guru dan sekolah. Sebagian besar guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan kurikulum itu (KTSP), baik di atas kertas maupun di depan kelas. Selain disebabkan oleh rendahnya kualifikasi, juga disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreativitas guru.

2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP
Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan representatif merupakan salah satu syarat yang paling urgen bagi pelaksanaan KTSP. Sementara kondisi di lapangan menunjukkan masih banyak satuan pendidikan yang minim alat peraga, laboratorium serta fasilitas penunjang yang menjadi syarat utama pemberlakuan KTSP.

3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun prakteknya di lapangan
Masih rendahnya kuantitas guru yang diharapkan mampu memahami dan menguasai KTSP dapat disebabkan karena pelaksanaan sosialisasi masih belum terlaksana secara menyeluruh. Jika tahapan sosialisasi tidak dapat tercapai secara menyeluruh, maka pemberlakuan KTSP secara nasional yang targetnya hendak dicapai paling lambat tahun 2009 tidak memungkinkan untuk dapat dicapai.

4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan para guru.
Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) akan menambah persoalan di dunia pendidikan. Selain menghadapi ketidaksiapan sekolah berganti kurikulum, KTSP juga mengancam pendapatan para guru. Sebagaimana diketahui rekomendasi BSNP terkait pemberlakuan KTSP tersebut berimplikasi pada pengurangan jumlah jam mengajar. Hal ini berdampak pada berkurangnya jumlah jam mengajar para guru. Akibatnya, guru terancam tidak memperoleh tunjangan profesi dan fungsional.
Untuk memperoleh tunjangan profesi dan fungsional semua guru harus mengajar 24 jam, jika jamnya dikurangi maka tidak akan bisa memperoleh tunjangan. Sebagai contoh, pelajaran Sosiologi untuk kelas 1 SMA atau kelas 10 mendapat dua jam pelajaran di KTSP maupun kurikulum sebelumnya. Sedangkan di kelas 2 SMA atau kelas 11 IPS, Sosiologi diajarkan selama lima jam pelajaran di kurikulum lama. Namun di KTSP Sosiologi hanya mendapat jatah tiga jam pelajaran. Hal yang sama terjadi di kelas 3 IPS. Pada kurikulum lama, pelajaran Sosiologi diajarkan untuk empat jam pelajaran tapi pada KTSP menjadi tiga jam pelajaran. Sementara itu masih banyak guru yang belum mengetahui tentang ketentuan baru kurikulum ini. Jika KTSP telah benar-benar diberlakukan, para guru sulit memenuhi ketentuan 24 jam mengajar agar bisa memperoleh tunjangan.
Beberapa faktor kelemahan di atas harus menjadi perhatian bagi pemerintah agar pemberlakuan KTSP tidak hanya akan menambah daftar persoalan-persoalan yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita. Jika tidak, maka pemberlakuan KTSP hanya akan menambah daftar makin carut-marutnya pendidikan di Indonesia.

Keberhasilan KTSP



Berhasilkah KTSP?
(Emi. Car)
                        KTSP merupakan kurikulum yang sungguh-sungguh memberikan kebebasan dan warna tersendiri kepada sekolah untuk mengembangkan dan membuat indikator sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.Namun demikian, dalam pelaksanaannya bukanlah hal yang mudah.Yang terjadi di lapangan adalah sekolah sering kali mengadopsi indikator yang sudah tersedia tanpa menyeleksi kembali kecocokannya dan menyesuaikan dengan kondisi sekolah.Sebagai akibatnya adalah parameter keberhasilan pembelajaran di sekolah sulit sekali untuk diukur atau parameternya menjadi kabur.Hal ini disebabkan ukuran yang dipakai bukan ukuran sekolah itu sendiri melainkan ukuran sekolah lain.Ini masih soal indikator, sekolah masih kurang mampu membuat indikator yang akan dipakai sebagai parameter keberhasilan, belum lagi soal perangkat lainnya, silabus, program semester,RPP, dan juga teknik-teknik penilaian yang harus dapat dipertanggungjawabkan pada publik.
                        Kira-kira sudah lima tahun KTSP digulirkan.Namun, nuansa-nuansa pembelajaran ber-KTSP masih belum tampak.Kalau toh sudah tampak masih belum memenuhi harapan-harapan KTSP yang tertera dalam SK dan KD.Kekurangpahaman guru dalam ber-KTSP masih terjadi di sana-sini.Pembelajaran konvensional masih  melekat pada proses pembelajaran.Guru masih mendominasi proses pembelajaran dengan metode ceramahnya.Lebih-lebih pada era ini masih ada guru yang mengharapkan jawaban siswa sama persis dengan buku atau pikiran guru.
                           Angka keberhasilan suatu sekolah masih diukur dari tingginya nilai UAN.Kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki siswa terabaikan.Pembelajaran dengan memperhatikan individual juga belum terjamah.Masing-masing guru sibuk dengan mata pelajaran yang di UAN kan, sedangkan mata pelajaran lainnya hanyalah sebagai mata pelajaran pelengkap saja, bahkan jam bisa dihilangkan dan digantikan dengan mata pelajaran yang di UAN kan.Hasil proses pembelajaran diarahkan kepada hasil berupa angka/nilai dan belum menukik pada nilai yang mengarah kepada ketrampilan dan sikap siswa.
                        Apabila KTSP dilaksanakan dengan benar dan bersungguh-sungguh maka akan tampak hasil belajar siswa.Keberhasilan itu tidak hanya soal kemampuan kognitif siswa saja melainkan ketrampilan dan sikap siswa akan tampak berubah.Kemampuan seorang guru dalam mendesain pembelajaran sangatlah menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.Keberhasilan belajar siswa sangatlah ditentukan kematangan seorang guru sebagai motivator terhadap siswa bukan hanya sebagai sekedar penyampai materi.Sebenarnya melaksanakan KTSP tidaklah sulit, bila guru mempunyai “greget”untuk membimbing siswa dalam belajar.Guru mempunyai”greget” untuk menghantar siswa ke tujuan akhir yakni menjadikan siswa yang utuh dan tangguh dalam menghadapi semua masalahnya.Guru mampu mewarnai proses pembelajaran dengan model-model pembelajaran yang menarik siswa.Guru sadar dan paham akan makna belajar bagi siswanya.Dan guru mampu menuangkan aspirasinya melalui aktifitas pembelajaran pada siswa.
                        Proses pembelajaran merupakan aplikasi perangkat pembelajaran yang sudah dibuat guru. Dalam proses pembelajaran ini siswa diajak untuk berproses bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran secara bersama-sama.Dengan menggunakan perangkat dan model pembelajaran yang tepat proses pembelajaran akan menyenangkan bagi siswa.Indikator yang sudah dirancang akan mudah diketahui ketercapaiannya.
                        Keberhasilan ber-KTSP dapat dilihat dari out put suatu sekolah sebagai hasil dari proses pembelajaran.Untuk jenjang SD keberhasilan akan tampak pada lulusan sekolah dalam melanjutkan belajar pada jenjang berikutnya.Sekolah mampu menghantar siswa untuk memasuki jenjang berikutnya sesuai dengan harapan siswa dan orang tua.Sekolah juga berkewajiban tidak hanya memberi bekal pengetahuan saja, lebih dari itu nilai-nilai hidup yang mampu membentengi siswa dalam menghadapi masalah.Memberikan ketrampilan kepada siswa agar siswa mampu berkreatifitas, mampu menghadapi tantangan-tantangan di masa-masa yang akan datang.Dan semua itu bisa terwujud dengan pembelajaran yang benar, menarik, menyenangkan, dan bermakna, serta sesuai dengan kebutuhan siswa.
                        Pengetrapan KTSP kepada siswa dilakukan oleh guru.Gurulah yang bisa menjawab pertanyaan keberhasilan KTSP.Perangkat pembelajaran yang sudah berKTSP apabila tidak dilaksanakan secara maksimal juga tidak akan berarti apa-apa.Namun sebaliknya, apabila guru beranggapan bahwa menjalankan KTSP tanpa perangkat pembelajaran, hal ini juga keliru.Maka berproses bersama siswa dalam pembelajaran memerlukan perangkat setelah itu baru diaplikasikan dalam proses pembelajaran kepada siswa.Sekarang ini saatnya kita sebagai guru refleksi pada diri kita masing-masing, seberapa jauh kita para guru sudah menanggapi dan menjalankan kurikulum yang berKTSP, baik itu pembuatan perangkat pembelajarannya serta pengaplikasiannya kepada siswa.Sudahkah pembelajaran yang kita berikan menjawab tantangan-tantangan siswa pada masa sekarang ini?Mimpi-mimpi dalam KTSP sudahkah dinikmati oleh para siswa?
                        Keberhasilan KTSP ada di tangan para guru.Hasil out put yang baik juga ada di tangan guru.Kemampuan siswa dalam menjawab tantangan-tantangan juga tidak lepas dari pendidikan yang diberikan oleh para guru.Pada akhirnya gurulah sebagai agen kemajuan, agen perubahan, dan keberhasilan membentuk siswa melalui KTSP yang diolah pada sekolah masing-masing.

KTSP Jawaban Pendidikan Berkualitas

Perbaikan kurikulum pendidikan menjadi tuntutan masyarakat yang tak bisa ditawar. Masyarakat (orangtua murid, red) ingin kurikulum yang efisien dan tepat sasaran hingga anaknya dapat diterima bekerja nanti, usai tamat sekolah, tidak menganggur seperti realita kebanyakan saat ini. ”Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digulirkan pemerintah (Depdiknas, red) sebagai penyempurna Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), menjawab kebutuhan itu,” terang Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar Burhasman Bur saat membuka acara “Workshop Pelaksanaan KTSP SMP” di aula Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Kamis, 22 Mei 2008

Kekuatan utama KTSP, kata Burhasman adalah bagaimana mampu meng-creat (menciptakan) suatu model pembelajaran yang menggabungkan antara materi pelajaran dengan dunia nyata (baik teknologi dan lingkungan), sebagai media untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. “Oleh karenanya, semua guru harus memberdayakan seoptimal dan maksimal mungkin KTSP ini,” ungkapnya.

Turut hadir, Kasubdin Dikjar Disdik Sumbar Amsir, sejumlah staf Satker Perluasan dan Peningkatan Mutu SMP Disdik Sumbar. Sekadar diketahui, Workshop Pelaksanaan KTSP SMP ini dilaksanakan dalam dua angkatan. Angkatan pertama (20 Mei-23 Mei 2008) yang diikuti perwakilan guru SMP dan Kasi Kurikulum di 10 kabupaten/kota, serta angkatan kedua (26 Mei-29 Mei 2008) yang diikuti perwakilan guru SMP dan Kasi Kurikulum di 9 kabupaten/kota.

Dengan KTSP ini, tambah Burhasman sebenarnya sekolah-sekolah diberikan keleluasaan yang besar untuk membuat warna baru dunia pendidikan. “Dalam hal ini, diperlukan kreativitas guru untuk berfikir kreatif-inovatif, agar semua yang ada dalam sarana dan prasarana sekolah dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang baik, menyenangkan, dan menantang,” ucapnya.

Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, tambah Burhasman, membutuhkan usaha yang tak akan pernah selesai. “Pendidikan akan menemukan kemajuan yang berarti apabila diikuti dengan totalitas ketulusan, dedikasi yang tinggi, dan penghargaan dari para guru untuk murid-muridnya. Maka dari itu, Disdik Sumbar melaksanakan workshop pelaksanaan KTSP SMP ini yang bertujuan untuk menyatukan visi misi para guru guna mendukung pelaksanaan KTSP untuk memajukan dunia pendidikan kita,” ulasnya.

Mulai saat ini dan ke depan, jelas Burhasman, sekolah harus selalu berinovasi dan senantiasa mencari bentuk yang pas bagaimana menjalankan KTSP ini dengan baik. ”Dan tidak kalah pentingnya, adalah kemauan guru untuk membuka diri untuk senantiasa mau belajar, mengikuti perubahan zaman, mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan banyak membaca agar lebih terbuka wawasan. Karena dengan cara demikian, akan banyak menemukan ide-ide segar, kreativitas (kreatif-inovatif) dalam menemukan model KTSP yang lebih baik,” tutupnya.

Sumber: Padang Ekspres, edisi Jumat, 23 Mei 2008, san